Wednesday, March 1, 2017

3 Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Wirausaha Sosial


Apa yang ada di benakmu saat mendengar kata “wirausaha sosial”? Mungkin kamu berpikir, bisnis kan erat kaitannya dengan profit dan keuntungan; sementara kegiatan sosial tidak. maka untuk pemahaman lebih jelasnya... Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang wirausaha sosial.

Sejarah Wirausaha Sosial

Kewirausahaan sosial mulai menjadi perbincangan saat Muhammad Yunus memenangkan Nobel Perdamaian untuk Bank Grameen-nya pada tahun 2006. Ketika Bank Grameen didirikan pada tahun 1976, mereka punya sistem yang berbeda dengan bank kredit pada masa itu. Bank Grameen memastikan para peminjam bekerja keras untuk mengembalikan modal, jadi ada jaminan perputaran dana dan bantuan tidak berhenti di satu-dua kelompok kecil saja.

Dulunya, wirausaha sosial berawal dari organisasi non-profit yang memiliki gagasan untuk ‘memutar’ dana yang mereka punya, demi kelanggengan misi sosial yang mereka usung. Kalau biasanya organisasi non-profit hanya bergantung pada santunan dari donatur dan penjualan merchandise, mereka kemudian berpikir gimana caranya untuk mendapatkan lebih banyak dana. Profit tidak lagi menjadi tabu buat mereka, dengan prinsip bahwa profit tersebut akan dikembalikan pada program-program sosial. Inilah yang menjadi cikal-bakal wirausaha sosial.

Motivasi Wirausaha Sosial

Berangkat dari pemikiran diatas, wirausaha sosial seperti Bank Grameen juga memiliki motivasi lain disamping sekadar ‘memberi’. Kata kunci wirausaha sosial adalah pemberdayaan, dimana dengan bantuan yang diberikan, penerima dapat mengubah kehidupan mereka, dan tentunya untuk jangka panjang. Sementara santunan umumnya diberikan sekali-putus, wirausaha sosial bekerja dengan cara yang berbeda. Wirausaha sosial bermaksud menggerakkan sasaran mereka untuk bersama-sama melakukan perubahan. Istilah sederhananya, wirausaha sosial berupaya untuk memberikan lebih dari sekadar ‘ikan’, yaitu mengajarkan bagaimana memancing.
 
Jenis-jenis Wirausaha Sosial

Kalau kamu lihat contoh-contoh wirausaha sosial, kamu tentu paham kalau jangkauan wirausaha sosial sangat luas. Ada organisasi yang berfokus pada budidaya kuliner seperti Assalam Agro Industri; produk kerajinan seperti Timba; atau isu sosial yang belum tersentuh kebijakan pemerintah seperti Komodo Water; ada yang fokus pada ICD (Integrated Community Development) seperti Rumah Zakat dan Harfa Banten Cabang Pandeglang,
dan lain-lain. Tetapi, pada dasarnya mereka semua memiliki latar belakang dan tujuan yang sama, yaitu untuk menciptakan perubahan sosial pada komunitas sasaran. Perubahan sosial tersebut juga mencakup perbaikan ekonomi, sehingga komunitas sasaran mereka bisa menjadi lebih mandiri dan berkembang.


0 comments:

Post a Comment